Kapolres Metro Jakarta Utara Beri Penghargaan kepada Tokoh Agama atas Peran Aktif Menjaga Kamtibmas

oleh -37 Dilihat
oleh

Jakarta Utara – Dalam upaya memperkuat kemitraan antara aparat kepolisian dan masyarakat, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, memberikan penghargaan khusus kepada sejumlah tokoh agama yang dinilai berperan aktif dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayahnya.Kapolres Metro Jakarta Utara Beri Penghargaan kepada Tokoh Agama atas Peran  Aktif Menjaga Kamtibmas - Tribratanews Polda Metro Jaya

Apresiasi atas Sinergi dan Keteladanan Tokoh Agama

Pemberian penghargaan berlangsung di Aula Mapolres Metro Jakarta Utara, Sabtu pagi, dalam suasana penuh keakraban. Sejumlah tokoh agama Islam, Kristen, Hindu, dan Budha hadir dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh jajaran Forkopimko, perwakilan ormas keagamaan, serta tokoh masyarakat.

Kapolres menyampaikan apresiasinya kepada para tokoh lintas agama yang selama ini aktif membantu menciptakan suasana damai, toleran, dan kondusif di tengah masyarakat, khususnya menjelang tahun politik dan berbagai kegiatan keagamaan besar di Jakarta Utara.

“Peran tokoh agama sangat penting. Mereka adalah garda depan dalam menyejukkan suasana, menyelesaikan konflik sosial secara bijak, dan menjaga persaudaraan di tengah perbedaan,” ujar Kombes Pol Gidion dalam sambutannya.

Ia menegaskan, keberhasilan menjaga Kamtibmas bukan semata hasil kerja aparat keamanan, tetapi juga hasil sinergi dan kepercayaan masyarakat yang dipupuk melalui komunikasi yang baik dan keteladanan para pemimpin agama.

Penerima Penghargaan dari Berbagai Latar Belakang

Beberapa tokoh yang menerima penghargaan antara lain KH. Ahmad Yusuf (Forum Kerukunan Umat Beragama/FKUB), Pendeta Daniel Sihombing (Persekutuan Gereja Jakarta Utara), Biksu Santosa (Vihara Ekayana Muara Karang), dan I Ketut Adi Wirawan (Parisada Hindu Dharma Indonesia cabang Jakarta Utara).

Para penerima penghargaan mengaku bangga dan berterima kasih atas perhatian kepolisian terhadap peran mereka dalam menjaga harmoni sosial.

“Kami hanya berusaha menjadi jembatan perdamaian di tengah masyarakat. Penghargaan ini adalah motivasi untuk terus melayani umat dan menjaga kerukunan,” kata KH. Ahmad Yusuf.

Kegiatan Rutin Dialog dan Pembinaan Umat

Selama beberapa tahun terakhir, jajaran Polres Metro Jakarta Utara secara konsisten menggelar program “Polisi Sahabat Umat” dan “Jumat Curhat”, yang membuka ruang dialog antara aparat dan tokoh agama di tingkat kecamatan hingga kelurahan.

Program ini bertujuan memperkuat komunikasi dua arah, menyerap aspirasi masyarakat, dan mencegah potensi gangguan keamanan sejak dini.

“Kami ingin setiap rumah ibadah merasa aman, dan setiap pemimpin umat menjadi mitra aktif Polri dalam menjaga ketertiban. Dengan kebersamaan, Jakarta Utara akan tetap kondusif,” tambah Kapolres.

Pesan Toleransi dan Persatuan

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga menekankan pentingnya menjaga semangat toleransi, terutama di tengah era media sosial yang seringkali menjadi sumber penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.

“Mari kita jaga kebersamaan ini. Jangan mudah terprovokasi isu SARA. Setiap tokoh agama punya peran strategis dalam mendinginkan suasana dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan,” tegasnya.

Apresiasi Pemerintah Kota dan Rencana Kolaborasi Lanjutan

Wali Kota Jakarta Utara yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, H. Suryanto, mengapresiasi inisiatif Polres Metro yang dinilai berhasil memperkuat jalinan kemitraan antara aparat, tokoh agama, dan masyarakat.

“Penghargaan ini bukan hanya simbol, tapi wujud nyata dari kolaborasi. Pemerintah kota siap mendukung kegiatan pembinaan dan dialog lintas agama bersama kepolisian,” ujarnya.

Ke depan, Polres Metro Jakarta Utara bersama FKUB berencana menyelenggarakan “Festival Harmoni Umat” sebagai wadah memperkuat silaturahmi dan edukasi toleransi antarwarga.

Penutup

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan doa lintas agama yang dipimpin bergantian oleh para tokoh. Momen itu menjadi simbol komitmen bersama antara aparat kepolisian, pemerintah, dan pemuka agama untuk menjaga Jakarta Utara tetap aman, damai, dan bersatu dalam keberagaman.

“Kamtibmas bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab kita semua,” tutup Kapolres Gidion.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.