Jakarta Utara – Proyek IKN pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur memang sempat menjadi sorotan publik sejak pertama kali diumumkan. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, perkembangan proyek ini tampaknya berlangsung lebih senyap dari sebelumnya.
Sejumlah proyek infrastruktur utama seperti Istana Presiden, kantor kementerian, serta hunian pekerja telah memasuki tahap penyelesaian akhir atau topping off.
Pemerintah memang tampak mengubah strategi komunikasinya: alih-alih terus mempublikasikan rencana, mereka kini lebih fokus menunjukkan hasil nyata di lapangan.
Kondisi ini membuat sebagian masyarakat mengira bahwa proyek IKN seolah terhenti atau kehilangan arah, padahal justru sebaliknya.
Baca Juga : Menteri Hanif Faisol Nurofiq Soroti Penanganan Sampah di Kawasan Elit Jakarta Utara
Dalam kunjungan kerja terakhirnya ke Kalimantan Timur, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pembangunan berjalan sesuai jadwal dan akan siap menyambut peringatan HUT RI ke-80 pada tahun 2025.
Salah satu simbol kemajuan paling mencolok adalah progres pembangunan Istana Negara yang bentuknya ikonik menyerupai burung garuda raksasa.
Struktur bangunan istana tersebut sudah berdiri tegak, memperlihatkan bahwa fase konstruksi tidak lagi dalam tahap awal.
Selain istana, beberapa gedung kementerian prioritas juga sudah mencapai tahap penyelesaian struktural.
Kehadiran gedung-gedung ini menunjukkan bahwa pemindahan aktivitas pemerintahan bukan lagi wacana, melainkan segera menjadi kenyataan.
Tidak hanya proyek pemerintah pusat, sektor swasta juga mulai aktif membangun fasilitas pendukung di sekitar kawasan IKN.
Hotel, rumah sakit, serta kawasan hunian swasta mulai dikembangkan untuk menyambut para pekerja dan calon penduduk baru di wilayah ini.
Pemerintah juga telah menyiapkan sistem transportasi yang mendukung konsep kota hijau dan futuristik, termasuk jalur kendaraan listrik dan pejalan kaki yang luas.
Di balik kemajuan fisik, terdapat pula aspek sosial yang mulai bergeliat. Beberapa komunitas lokal dan pendatang mulai merasakan dampak ekonomi dari proyek ini.
Warung makan, penginapan, dan jasa transportasi lokal mengalami peningkatan permintaan seiring bertambahnya aktivitas pembangunan.
Namun, di tengah progres yang menjanjikan, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah persoalan tenaga kerja dan suplai material yang terkadang tersendat.
Cuaca ekstrem di Kalimantan Timur juga sesekali memperlambat proses konstruksi, terutama pada musim penghujan.
Meskipun begitu, pemerintah dan para kontraktor utama tampak memiliki strategi mitigasi yang cukup baik untuk menjaga ritme pembangunan.
